Para penggemar maupun atlet eSports Dota 2 di Asia Tenggara mulai kembali bergeliat seiring dengan berjalannya musim Dota Pro Circuit (DPC) 2021. Apakabar BOOM Esports, salah satu tim kuat di Asia Tenggara asal Indonesia?
IDGS, Senin, 8 Februari 2021 – Setelah Valve mengumumkan kembalinya turnamen Dota 2 offline Singapore Major, gairah komunitas Dota 2 di Asia Tenggara kembali bangkit. Tentunya termasuk tim kebanggaan Indonesia, BOOM Esports, yang pada awal tahun ini menyambut kedatangan anggota baru, Andrew “Drew” Halim.
Sepak terjang BOOM Esports bikin kejutan di panggung kompetitif Dota 2 Asia Tenggara, sekalipun mengalami perubahan drastis di mana Drew menggantikan sosok sentral Muhammad Dreamocel” Sapoetra di posisi carry hanya 2 pekan sebelum musim DPC 2021 dimulai. Mereka bahkan sanggup mengalahkan tim kuat Fnatic dalam Season 1 Southeast Asia Upper Division.
D-1 before DPC League Upper Division start pic.twitter.com/uae9mfLX8H
— BOOM Esports (@boomesportsid) January 19, 2021
Kemenangan ini mengamankan posisi BOOM di tiga besar Liga, sekaligus menjaga harapan untuk mendapatkan slot dalam ONE Esports Singapore Major.
Ndrew yang baru saja bergabung, langsung menjadi salah satu kunci sukses BOOM Esports. Seperti apa adaptasinya di BOOM dan apa yang ia rasakan akan tekanan membela tim Dota 2 terbaik di Indonesia dalam hal prestasi untuk saat ini? Kita simak saja wawancara bersama Ndrew yang dilansir dari VPEsports.
What are your hopes with Drew in BOOM Esports? pic.twitter.com/NSV5r48mxI
— BOOM Esports (@boomesportsid) January 5, 2021
Q: Saya ingin memulai dengan mengucapkan selamat bagi kalian akan kemenangan di awal kompetisi dan menanyakan seberapa percaya diri kamu sebelum pertandingan melawan Fnatic hingga kalian bisa mengalahkan tim top di wilayah kalian?
A: Terima kasih, bagi saja pribadi, saya merasa sedikit percaya diri menghadapi Fnatic.
Q: Kamu baru saja bergabung dengan BOOM Esports, apakah kamu merasa mendapatkan waktu yang cukup untuk berlatih serta membangun chemistry dengan anggota tim lainnya, atau masih ada yang kurang?
A: Saya rasa kami telah mendapatkan waktu yang cukup untuk berlatih (2-3 pekan), dan untuk chemistry, saya rasa itu sudah bagus, tapi masih bisa ditingkatkan.
Q: Kebanyakan orang mengenalmu dari musim sebelumnya, ketika kamu bermain bersama Reality Rift. Sayangnya organisasimu sebelumnya itu tidak bisa bertahan menghadapi tantangan dari pandemi. Bagaimana kamu sanggup melewati masa-masa sulit itu dan bagaimana kamu bisa direkrut oleh BOOM Esports?
A: Itu sebenarnya adalah istirahat yang sangat saya perlukan. Saya hanya perlu memfokuskan diri, terus meningkat dari hari ke hari, grinding Dota. Pada intinya adalah ketika kamu direkrut, kamu siap menunjukkan apa yang kamu bisa lakukan.
Q: Kamu adalah salah satu wajah baru di panggung kompetitif. Kamu melakukan debut pada 2019, namun kapan sebenarnya kamu mulai bermain Dota dan bagaimana kamu mengenalnya?
A: Saya kurang yakin kapan saya mulai bermain Dota, tapi saya rasa ketika saya di kelas 7-9 (SMP). Saat itu masih Dota 1. Kakak dan adik laki-laki saya sebenarnya lebih dulu memainkannya, saya melihat mereka bermain dan jadi tertarik.
Q: Bagaimana kamu mengambil langkah ke karir profesional?
A: Saya mencintai Dota dan tidak bisa berhenti memainkannya. Di tengah masa kuliah, saya memutuskan rehat setahun untuk fokus ke Dota, dan saya berhasil direkrut ke dalam tim.
Q: Apakah kamu selalu bermain carry, atau adakah peran lain yang kamu mainkan di awal sebelum menjadi pemain pro?
A: Peran utama saya sebenarnya mid, tapi saya kadang juga bermain sebagai carry di pubs (public match). Tim-tim yang ingin merekrut saya hanya menawarkan posisi carry, jadi pada dasarnya saya terjang saja. Saya telah bermain carry sejak tim pro pertama saya, dan menikmatinya.
Q: Apakah kamu senang dengan bagaimana meta berkembang pada patch sekarnag ini dari sudut pandang carry?
A: Ya, meta sekarang baik-baik saja.
Q: Kamu telah beberapa kali memainkan Phantom Lancer di DPC, apakah kamu tidak takut akan merusak server dengan begitu banyak ilusi? Apakah itu terjadi padamu di pubs atau latihan?
A: Haha, saya pikir itu tidak akan terjadi hanya dengan Phantom Lancer. Kamu harus mengombinasikannya dengan ulti Monkey King atau lainnya seperti ulti Chaos Knight.
Q: Jika kamu bisa menghapus satu hero di dalam game, hero mana yang kamu pilih?
A: Techies
Q: Seberapa bnyak latihan yang kalian jalani sekarang, di saat Liga DPC berjalan, apakah kamu berlatih dengan tim-tim dari divisi atas dan/atau divisi bawah?
A: Latihan sekitar 5-7 set sebelum [Liga] resmi, dan ya kami berlatih dengan tim-tim dari dua divisi.
Q: Jika kamu bisa mengulang game pertama melawan T1, di mana kamu terlalu sering mengejar T1 ke base mereka, apa yang akan kamu lakukan?
A: Ada beberapa kesalahan personal dari setiap pemain, kami hanya butuh bermain dan berkomunikasi lebih baik.
Q: Lawanmu berikutnya adalah TNC, kamu pasti lapar akah kemenangan, apakah kamu merasa terintimidasi akan status mereka?
A: Saya tidak merasa terintimidasi sama sekali, kami hanya perlu memainkan Dota 2 sebaik mungkin.
Q: Asia Tenggara menerima 3 slot dalam Major pertama. Saat ini BOOM adalah satu dari empat tim yang memperebutkan slot-slot tersebut dan kaliam masi punya 3 seri lagi di jadwal. Seberapa percaya diri kamu untuk meraih peringkat top 2 sehingga menghindari kompetisi di Wild Card?
A: Saya tidak merasa takut atau terlalu percaya diri. Kami hanya perlu mempersiapkan diri untuk game-game yang akan datang dan kami percaya kami dapat melakukannya.
Q: Saya berharap yang terbaik bagimu untuk tida pekan kedepan di Liga DPC, dan saya harap kami akan bertemu dengan kalian lagi di Singapore Major.
A: Terima kasih.
BOOM Esports akan berjumpa melawan TNC Predator pada Rabu (10/2/2021) dalam laga berformat best-of-three (Bo3). Kalian bisa menyaksikannya di kanal PGL Official di Twitch!
(Stefanus/IDGS)