IDGS – Tim asal Swedia yang pernah merasakan kejayaan sebagai tim terkuat di Dota 2 hingga pencapaian terbaiknya menjuarai The International 2013 yang dinahkodai oleh Jonathan “Loda” Berg. Setelah beberapa tahun kejayaan mereka mulai sirna.
Setelah terakhir kali tampil di The International 2016, nama tim Alliance tidak pernah terdengar kembali ajang The International selanjutnya, membuat tim ini seperti mati suri.
Ketika Alliance mendapatkan pemain potensial seperti Micke, qojqva, Boxi, Taiga dan iNSaNiA pada tahun 2017, Pergerakan lambat tapi pasti Alliance menunjukkan eksistensinya hingga akhirnya nama Alliance terdengar kembali di The International 2019.
Walaupun Alliance hanya bisa menempati posisi di 13-16 di The International 2019 setelah dikalahkan oleh tim RNG, pencapaian yang bisa dikatakan buruk bagi Alliance.
Today we thank our players for 2 wonderful years together and wish them all the best for their next adventure.
[A] chapter must now end, for another to begin.#LongLiveAlliance #ALLFAM #Dota2 pic.twitter.com/4cUeLGsUv3
— Alliance (@theAllianceGG) September 26, 2019
Pada 26 September 2019, perjalanan INSaNiA dkk bersama Alliance harus berakhir, lewat pengumuman resmi di Twitter.
Selama 2 tahun di Alliance, INSaNiA dkk membangun sebuah kemistri selain itu Alliance bukan hanya tim saja melainkan ada hubungan keluarga.
Dengan berakhirnya ini, INSaNiA dkk akan melanjutkan kembali pertualangan mereka yang baru dengan organisasi yang berbeda, sementara tim Alliance beristirahat bukan vakum ,melainkan mencari pemain baru untuk mengikuti kompetisi Dota Pro Circuit 2019-2020.
Goodluck buat INSaNiA dkk.
(OAA/IDGS)
