IDGS – Ylli “Garter” Ramadani memutuskan untuk pensiun dari skena kompetitif DOTA 2 dan dirinya beralih ke kancah profesional game League of Legends.
Garter mengungkapkan mengapa dirinya putuskan pensiun dan beralih ke kompetitif LoL. Dirinya menyinggung DOTA 2 karena beberapa kekurangan yang ada di ekosistem game tersebut
Ada dua hal yang membuat dirinya tekadkan bulat putuskan pensiun dari DOTA 2 :
1.Mengenai aturan transfer pemain antar tim DOTA 2
Walaupun Valve sudah memperketat mengenai kebijakan transfer tetap saja tim-tim besar masih dapat mengganti para pemainnya saat pertengahan musim dengan sesukanya. Contohnya saat tim baru bentukan Dendi berhasil menangkan turnamen Rivalry Winter Blast. Sehari setelah turnamen tersebut usai, salah satu pemain tim Dendi yaitu Alexey “nongrata” Vasilyev diambil oleh Team Spirit. Hal ini membuat tim Dendi mencari pemain baru lagi.
2.Sistem kompetisi yang tidak teratur
Turnamen Valve yang dibagi menjadi dua adanya Major dan Minor. Namun dirinya mengungkapkan kompetisi-kompetisi selain Major dan Minor yang berjalan sangat buruk. Garter mengeluhkan ketika banyak turnamen yang dia menangkan namun tidak dibayarkan. Selain ada pihak penyelenggara yang bermain nakal dengan menjanjikan berbagai fasilitas bootcamp dan gaji namun tidak terealisasi.
Permasalahan-permasalahan seperti ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Valve, jika tidak di tanggapin dengan serius kemungkinan akan ditinggalkan oleh para pemainnya.
(OAA/IDGS)