Cyberpunk 2077 akhirnya telah rilis setelah penantian sekian lama dan penundaan berkali-kali. Hanya saja penantian panjang para gamer sepertinya berbuah kekecewaan meski game besutan CD Projekt Red ini mencetak 8 juga pre-order.
IDGS, Sabtu, 12 Desember 2020 – Keunggulan konsol yang seringkali terlihat dibandingkan PC adalah, video game versi konsol biasanya lebih stabil dalam hal performa dan kualitas dibandingkan PC.
(Resetera user PS9/CD Projekt Red)
Namun hal itu sepertinya tak berlaku bagi Cyberpunk 2077 di mana yang terjadi justru sebaliknya. Para pengguna konsol dilaporkan cenderung mengalami berbagai gangguan dalam pengalaman bermain mereka dibandingkan versi PC dari video game yang juga dibintangi oleh aktor Keanu Reeves ini.
Buruknya performa Cyberpunk 2077 sejak peluncurannya pada 10 Desember 2020 lalu membuatnya jadi korban meme, hingga membuat para investor menyadari ada yang tidak beres dan berujung pada anjloknya saham CD Projekt Red menurut laporan gamesindustry.biz.
Merusak kepercayaan
Tentunya mudah bagi CD Projekt Red menggunakan “8 juta pre-order” untuk meningkatkan pemasaran dari Cyberpunk 2077. Namun ingat, itu hanyalah pre-order, yang berarti orang-orang belum melihat produk finalnya namun tetap mentransfer uang mereka demi kesempatan menikmati game tersebut secepat mungkin. Lantas apa yang mendorong mereka rela menggelontorkan uang untuk pre-order? Apalagi kalau bukan kepercayaan akan studio pengembang?
Inside the door 15 meters away? Jackie, who I need to talk to so I can finish the quest. Outside? Shovey Man who won't let me in the door. Can't save and reload cuz it won't let me save. Can't kill Shovey Man cuz it won't let me draw a gun. Phoned Jackie and he doesn't answer. pic.twitter.com/iffF5fUGNS
— Chris Livingston (@screencuisine) December 10, 2020
I believe there are a few issues pic.twitter.com/z0vClwd9CN
— psp1g (@smileybeef) December 10, 2020
CD Projekt Red selama ini dikenal sebagian besar berkat trilogi The Witcher-nya yang sukses besar di industri gaming. Kesuksesan The Witcher dalam satu dekade terakhir membantu studio pengembang asal Polandia itu dalam membangun reputasi sebagai pembuat video game berkualitas tokcer. Atas dasar kepercayaan itu pula, para gamer rela menelan pil pahit berupa penundaan perilisan Cyberpunk 2077 hingga berkali-kali.
(CD Projekt Red)
Kepercayaan itu bisa dibilang kini telah rusak dengan buruknya kualitas dari Cyberpunk 2077, terutama versi konsol yang dipenuhi glitch, bug, dan FPS rendah. Mengingat seberapa besar promosi dari game ini, ditambah dengan nama Keanu Reeves serta antusiasme para gamer akan produk video game berkualitas, buruknya kualitas dari Cyberpunk 2077 sangat berpotensi membuat banyak gamer enggan membuka dompet mereka lagi untuk melakukan pre-order bagi video game CD Projekt Red yang berikutnya — sekalipun video game itu pada akhirnya terbukti berkualitas.
(Stefanus/IDGS)