Musim Dota Pro Circuit (DPC) 2022-23 akan segera dimulai setelah deadline pendaftaran roster telah lewat pada 9 Desember lalu. Namun ada masalah tersisa mengenai pembayaran uang terhadap tim-tim di wilayah Amerika Selatan.
IDGS, Senin, 11 Desember 2022 – Beberapa tim melakukan komplain di media sosial di mana mereka mengaku belum mendapat bayaran yang menjadi hak mereka dari 4D Esports — organisasi yang mengelola Liga DPC Amerika Selatan mewakili Valve.
Masalah itu pertama kali diungkap oleh Heitor “Duster” Liberado yang bermain bagi Wolf Team di akhir musim DPC 2021-22. Duster mengaku 4D Esports belum membayar uang hadiah timnya meski Tour 3 DPC Amerika Selatan sudah berakhir beberapa bulan lalu.
Its been 4 months since DPC tour 3 ENDED and @Esports4d still didnt pay prizepool.
If you count the time we "worked" during DPC plus all this waiting its at least 6 MONTHS to get paid.
Can you imagine players dont live at their parents basement anymore? We have bills to pay.
— Heitor Pereira (@Dusterdota) November 19, 2022
Kemudian baru-baru ini, SG Esports yang sejatinya sudah bubar divisi Dota 2-nya, mengungkapkan bahwa mereka juga belum mendapat jatah bayaran mereka. SG Esports mengaku telah mencoba menghubungi Valve sebanyak tiga kali, namun semuanya tidak digubris. Padahal mereka telah dijanjikan oleh 4D Esports akan mendapat bayaran mereka pada 9 Desember pekan lalu.
[Dota 2]
Hello everybody. As you know, the situation is critical, we have former players struggling to pay their bills. But the most serious of all is Valve's complete silence. We tried to contact 3 times via email and have not received a response since 11/24/2022.
— SG esports (@SGesportsBR) December 10, 2022
Hal itu memaksa SG Esports harus mengambil pinjaman bank untuk membayar pengeluaran mereka, termasuk membayar gaji pemain.
Sayangnya hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Valve untuk menanggapi permasalahan tunggakan bayaran tersebut.
(Stefanus/IDGS)
Gambar fitur: Valve