Fnatic lagi-lagi harus menggunakan pemain stand-in untuk menggantikan pemain carry-nya Marc “Raven” Fausto berlaga di ESL One Malaysia 2022.
IDGS, Senin, 22 Agustus 2022 – Sungguh sial nasib Fnatic. Sebelumnya di PGL Arlington Major, mereka terpaksa menggunakan tiga pemain stand-in karena masalah visa. Kini ketika ESL One Malaysia 2022 digelar di wilayah sendiri yang berarti visa bukan lagi menjadi masalah, justru giliran penyakit yang mengusili organisasi eSports tersebut.
Raven berhalangan tampil di Genting Highlands setelah dipastikan positif COVID-19, yang membuatnya juga mangkir dalam Galaxy Gamers Invitational Series Thailand 2022.

Sebagai pengganti Raven, Fnatic pun memanggil bantuan dari Execration, yakni Jinn “Palos” Lamatao. Sedangkan Raven sendiri kini masih menjalani isolasi di Thailand.
Mangkirnya Raven di ESL One Malaysia ini diungkap oleh direktur Fnatic, Paolo “KTM” Gonzales Bago pada hari Senin (22/8/2022) lewat Twitter.
As announced on our Facebook, @ravendoto will be missing ESL ONE Genting as he has tested positive for COVID-19. He similarly missed the rest of the games at Gamers Galaxy because of it.
He is currently in isolation and recovering well. I have stayed in Thailand to attend to him
— Pao Bago (@01Sandata) August 22, 2022
Sebelumnya beredar spekulasi bahwa Fnatic akan menggunakan eks pemain T1 Kim “Gabbi” Santos sebagai stand-in, namun KTM membantah spekulasi itu sebelum beberapa jam kemudian Fnatic mengumumkan Palos sebagai pengganti Raven.
Hi.
Please stop DMing me or my FB if it's Gabbi. It's not Gabbi.
Neither is it Ana.
— Pao Bago (@01Sandata) August 22, 2022
Hey there, Fnatics!
Here’s a follow up from our announcement earlier. We have called in a backup from team Execration….
Posted by Fnatic Dota on Monday, 22 August 2022
Gabbi saat ini menjadi pemain bulan-bulanan komunitas Dota 2 di Asia Tenggara karena penampilan cupunya saat membela T1 di Tour 3 Dota Pro Circuit — yang membuatnya ditendang dari T1 bersama Karl “Karl” Baldovino untuk digantikan oleh Topias “Topson” Taavitsainen dan Anathan “ana” Pham.
(Stefanus/IDGS)