Organisasi Esports Team 33 membuat kejutan dengan mengontrak seorang anak kecil berusia 8 tahun sebagai pemain profesional.
IDGS, Selasa, 22 Desember 2020 – Team 33 yang berbasis di Los Angeles, California, Amerika Serikat, dikenal sebagai tim Esports yang berbasis di Hollywood yang bermarkas di sebuah properti mewah di Hollywood Hills — dikenal sebagai House 33 — yang didesain khusus untuk berkarya bagi gamer, entrepreneur, dan artis-artis dunia musik. Markas tersebut pernah disambangi oleh berbagai artis papan atas Hollywood seperti Post Malone, Drake, Travis Scott, Kaas Paige, dan masih banyak lagi.
Namun nama-nama besar para artis itu tidak cukup untuk membuat perhatian komunitas gamer dan Esports menaruh perhatian besar kepada Team 33. Justru, aksi mereka merekrut Joseph Deen yang berhasil melakukannya.
(Team 33)
Joseph Deen, yang baru berusia 8 tahun, dikenal di komunitas gaming — terutama Fortnite dengan nickname “33 Gosu”. Sebagai bagian dari kontrak, Joseph menerima setup PC kelas dunia yang diperkirakan bernilai USD 5.000 atau sekitar IDR 71 juta, serta tambahan bonus uang senilai USD 33.000 atau sekitar IDR 470 juta.
“Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan! Di saat banyak tim tidak melihat saya dengan serius karena usia saya, Team 33 merekrut saya lewat Fortnite dan mengizinkan saya berlatih dengan mereka secara harian. Hari ini saya sangat bahagia karena telah jadi bagian dari tim ini,” ungkap Joseph seperti dikutip dari press release Team 33 via prnewswire.com pada 3 Desember 2020.
Menurut pendiri Team 33, Tyler Gallagher, Joseph Deen adalah seorang anak yang berbakat. Namun seorang anak-anak tetap lah seorang anak-anak sehingga mengontraknya sebagai (claon) pemain Esports profesional cukup dipertanyakan. Apakah itu adalah hal yang sah?
Sedikit kesalahan akan membuat Team 33 terjerat hukum terkait Undang-undang tenaga kerja anak di Amerika Serikat. Selain itu, apakah Deen bisa ikut berkompetisi di turnamen profesional yang biasanya memiliki batas minimal usia? Semuda-mudanya batas usia dalam turnamen, biasanya tidak lebih muda dari 13-14 tahun — kecuali kompetisi khusus anak-anak tentunya.
Joseph “33 Gosu” Deen dikontrak Team 33 di usia 8 tahun. (Team 33)
Ketika Kyle “Bugha” Giersdorf menjuarai turnamen dunia Fortnite di tahun 2019 pada usia 16 tahun, berita itu sudah cukup mencengangkan.
Kemungkinan besar, Team 33 belum akan menurunkan Joseph Deen di kompetisi profesional, namun akan lebih dulu “mendidiknya” hingga cukup usia. Namun dengan usia yang masih 8 tahun, harus berapa lama Team 33 menunggu?
Beberapa tim yang mengikuti Overwatch League dilaporkan juga melakukan praktik serupa, merekrut pemain usia di bawah umur hingga kemudian menurunkan mereka ketika mencapai batas usia minimal turnamen profesional Blizzard, yakni 18 tahun.
Menurut laporan Kotaku.com, Di tahun 2019, seorang pemain dari organisasi FaZe Clan dengan nickname H1ghSky1 dihukum karena berbohong dengan mengaku lebih tua beberapa tahun dari usia aslinya demi melakukan streaming di Twitch dan mengikuti kompetisi pro Fortnite di usia yang sangat muda. Pada akhirnya terungkap bahwa FaZe merekrutnya ketika ia masih berusia 11 tahun.
Twitch kemudian memblokir kanal H1ghSky1, sedangkan Epic Games menarik kembali segala hadiah yang ia terima dari kompetisi Fortnite. Kemudian H1ghSky1 melakukan streaming di YouTube dengan pengawasan dari orangtuanya hingga kini ia berusia 13 tahun.
Bagaimana menurut kalian, pantaskah anak semuda Joseph Deen mendapat kontrak sebagai pemain Esports profesional?
(Stefanus/IDGS)